Contoh perubahan proses bisnis
akibat teknologi yang melunturkan nilai etika tradisional
1 1.
jual beli
on line
Jenis teknologinya
Kita bisa
melakukan transaksi di dunia maya atau on line lewat internet,dimana awalnya
kita tidak pernah bertemu atau kenal dengan calon penjual dan pembeli yang akan
transaksi dengan kita,kita hanya bisa melihat iklan atau barang yang
diprdagangkan(di perjual belikan) melaui website-website yang disitu sudah
tertera kondisi,kualitas,foto dan fungsi barang tersebut,tanpa melihat wajah
pedagangnya,karena biasanya hanya tertera inisial nya saja,kadang-kadang mereka
pun menggunakan nama samaran.
Contohnya: FJB Kaskus,toko bagus
dll.
Teknologinya itu sebuah website yang
orang-orang bias mengaksesnya,mengunjunginya dengan gratis dan bisa melihat
iklan ataupun bisa memasang iklan dengan gratis dari website tersebut,kita bisa
bertukar informasi atau transaksi melalui website tersebut,kita juga bisa
melihat foto-foto barang yang di iklan kan,dan bisa meng upload foto apabila
kita memasang iklan,apabila transaksi sudah selesai atau barang sudah
deal(terjual/terbeli)proses pembayaran juga bisa dilakukan dengan on line
juga,melalui mobile banking atau transfer lewat rekening,kita mentranfer uang
nya dan barang juga dikirim ke kita,melalui paket atau pos.
Nilai etika tradisional nya yang
mulai hilang atau luntur yaitu dikarenakan penjual dan pembeli tidak bertemu
secara langsung maka nilai silaturahminya jadi hilang,dan terkadang ada yang
tidak jujur antara barang yang di iklan kan dengan barang yang dikirimkan tidak
sama(barangnya cacat,kualitasnya rendah bahkan pernah ada yg dikirim barang
rusak/dikirim sembako,padahal yang di pesan sebuah laptop)dari situ nilai
tanggung jawab nya hilang,dan etika jual belinya jadi rusak atau ternodai oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
2 2.Situs jejaring sosial / social network
Model kerja
Pada masa kini, orang-orang lebih mengutamakan berkomunikasi dengan menggunakan situs jejaring sosial seperti facebook , kaskus, koprol, IRC maupun yahoo messenger . Dengan jejaring sosial tadi kita dapat saling mengirim pesan, tukar-menukar informasi, foto atau gambar dan melakukan interaksi secara mudah tanpa harus bertemu dangan pihak yang kita ajak berkomunikasi.
Nilai etika tradisional yang hilang
a. Orang jadi lebih sering berada di dunia maya sehingga menyebabkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar menjadi kurang.
b. Sama seperti contoh “Orang berzakat melalui SMS”. Seperti implikasi silaturahmi yang tertunda.
c. Hilangnya kode etik dan rasa takut untuk melakukan hal-hal yang berbau pornografi dan pornoaksi
Penjelasan lebih lanjut Nilai Etika tradisional yang hilang:
Kepekaan terhadap lingkungan sekitar menjadi kurang biasanya terjadi apabila kita terlalu sering berada di dunia maya, sehingga kita tidak bisa tau apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Banyak orang yang enggan keluar dari rumah, tidak mau untuk bersosialisai karena sudah merasa cukup mendapatkan informasi melalui internet. Kebanyakan orang tersebut memang mendapatkan informasi yang dia inginkan, tapi apakah semua informasi ada di internet. Hal ini tentu saja berpengaruh pada rasa persaudaraan kita yang perlahan akan hilang.
Dengan adanya situs jejaring sosial juga sudah menghilangkan rasa takut pada diri kita untuk melakukan hal-hal yang berbau pornoaksi dan pornografi. Misalnya saja masa kini sudah ada yang namanya “facebook of sex”. Pada facebook tersebut, tidak sedikit orang yang “mengumbar” aurat mereka. Dan kita sebagai pengguna atau pemakai sudah merasakan hal yang lumrah untuk melihat hal-hal tersebut. Sudah tidak ada lagi rasa takut atau rasa berdosa untuk melihat hal-hal tersebut karena sudah tidak merasa diawasi lagi.
Dari dua contoh diatas perubahan proses bisnis / sosial akibat teknologi menyebabkan dan mengakibatkan nilai etika tradisional semakin luntur, dan bahkan hilang. Teknologi boleh maju tetapi nilai etika tradisional , moral itu tetap dijaga agar tidak luntur dan mempengaruhi perkembangan jaman. Perkembangan teknologi informasi akan berguna maksimal, bermanfaat apabila kita bisa menggunakannya ke hal-hal yang positif dan benar.
a. Orang jadi lebih sering berada di dunia maya sehingga menyebabkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar menjadi kurang.
b. Sama seperti contoh “Orang berzakat melalui SMS”. Seperti implikasi silaturahmi yang tertunda.
c. Hilangnya kode etik dan rasa takut untuk melakukan hal-hal yang berbau pornografi dan pornoaksi
Penjelasan lebih lanjut Nilai Etika tradisional yang hilang:
Kepekaan terhadap lingkungan sekitar menjadi kurang biasanya terjadi apabila kita terlalu sering berada di dunia maya, sehingga kita tidak bisa tau apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Banyak orang yang enggan keluar dari rumah, tidak mau untuk bersosialisai karena sudah merasa cukup mendapatkan informasi melalui internet. Kebanyakan orang tersebut memang mendapatkan informasi yang dia inginkan, tapi apakah semua informasi ada di internet. Hal ini tentu saja berpengaruh pada rasa persaudaraan kita yang perlahan akan hilang.
Dengan adanya situs jejaring sosial juga sudah menghilangkan rasa takut pada diri kita untuk melakukan hal-hal yang berbau pornoaksi dan pornografi. Misalnya saja masa kini sudah ada yang namanya “facebook of sex”. Pada facebook tersebut, tidak sedikit orang yang “mengumbar” aurat mereka. Dan kita sebagai pengguna atau pemakai sudah merasakan hal yang lumrah untuk melihat hal-hal tersebut. Sudah tidak ada lagi rasa takut atau rasa berdosa untuk melihat hal-hal tersebut karena sudah tidak merasa diawasi lagi.
Dari dua contoh diatas perubahan proses bisnis / sosial akibat teknologi menyebabkan dan mengakibatkan nilai etika tradisional semakin luntur, dan bahkan hilang. Teknologi boleh maju tetapi nilai etika tradisional , moral itu tetap dijaga agar tidak luntur dan mempengaruhi perkembangan jaman. Perkembangan teknologi informasi akan berguna maksimal, bermanfaat apabila kita bisa menggunakannya ke hal-hal yang positif dan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar